Senin, 12 Januari 2015

Sifat Zat dan Massa Jenis


A. Sifat Zat
1. Zat Padat
Sifat zat padat:
- Bentuk dan volume tetap
- Jarak antar partikel penyusunnya sangat rapat
- Gaya tarik antar partikel penyusunnya (kohesi) sangat kuat sehingga partikel-partikelnya tidak dapat bergerak bebas

2. Zat Gas
- Bentuk dan volume selalu berubah
- Dapat memenuhi ruangan
- Jarak antar patikel penyusunnya sangat renggang
- Gaya tarik antar partikel hampir tidak ada sehingga partikel penyusunnya dapat bergerak bebas

3. Zat Cair
- Bentuk dapat berubah sesuai dengan wadah/tempatnya
- volume tetap
- Jarak antar partikel lebih renggang dari zat padat tetapi lebih rapat dari zat gas
- Gaya tarik antar partikel lebih lemah dari gaya tarik antar partikel zat padat
- Dapat meresap melalui celah-celah kecil/pipa kapiler (kapilaritas)

B. Perubahan Wujud Zat

C. Kohesi dan Adhesi
Setiap zat (baik berwujud padat, cair, maupun gas) tersusun atas pertikel-partikel yang saling tarik menarik.
Kohesi adalah gaya tarik menarik atar partikel yang sejenis.
Adhesi adalah gaya tarik menarik antar partikel yang berbeda jenis.
Contoh:
Dari gambar di atas, gaya tarik antar partikel yang terjadi adalah:
kohesi antar partikel air,
kohesi antar partikel minyak,
kohesi antar partikel gelas.
adhesi antara partikel air dengan partikel gelas, partikel air dengan partikel minyak, dan partikel minyak dengan partikel gelas.

Akibat Adanya Kohesi dan Adhesi
1. Terjadinya Meniskus
Bentuk permukaan zat cair dalam wadah yang berdiameter luas akan selalu datar, tetapi hal tersebut tidak berlaku jika zat cair dimasukkan ke dalam sebuah tempat/pipa yang berdiameter kecil.

 

Bentuk permukaan zat cair dalam pipa kapiler (pipa dengan diameter kecil) akan melengkung.
Meniskus adalah melengkungnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler atau tempat dengan diameter kecil.
Macam-macam meniskus:
- Meniskus Cekung
- Meniskus Cembung

a. Meniskus Cekung
Terjadi karena adhesi lebih besar dari kohesi, sehingga zat cair tertarik ke arah wadah dan terbentuklah meniskus cekung.
Contoh: air dalam pipa kapiler, air dalam pipa kapiler yang diolesi minyak goreng.
b. Meniskus Cembung
Terjadi karena kohesi lebih besar dari adhesi sehingga tepi permukaan zat cair menjauhi wadah.
Contoh: raksa dalam pipa kapiler

2. Terjadinya Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.
Tegangan permukaan terjadi karena adanya kohesi dari partikel zat cair. 
Akibat adanya tegangan permukaan: 
- serangga dapat berjalan di permukaan air
- jarum dapat mengapung di permukaan air

D. Massa Jenis
Massa jenis adalah perbandingan antara massa dengan volume zat.
Massa jenis suatu zat hanya bergantung pada jenis zatnya, tidak bergantung pada jumlah massa atau volume.
Secara matematis,
 massa jenis =  massa/volume