Jumat, 27 November 2015

KISI-KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
KELAS 8 TAHUN PELAJARAN 2015-2016


Bab/sub bab
Indikator
Nomor Soal
PG
Isian
Uraian
Struktur Tubuh Tumbuhan




-          Akar
Mengetahui fungsi bagian anatomi akar
1


-          Daun
Mengidentifikasi berkas pengangkut pada daun
4


Mengidentifikasi struktur anatomi daun dan menjelaskan fungsi dari bagian anatomi daun

2
1
-          Batang
Menjelaskan fungsi jaringan penyusun korteks batang
3


Mengidentifikasi factor-faktor yang memengaruhi naiknya air dari akar sampai daun
2
1

-          Bunga
Menjelaskan fungsi bagian-bagian bunga
5


Respirasi dan Fotosintesis




-          Respirasi tumbuhan
Menjelaskan macam-macam respirasi
8


-          Stomata
Mengidentifikasi faktor yang memengaruhi membuka dan menutupnya stomata
6


-          Proses Fotosintesis
Menjelaskan tahap-tahap proses fotosintesis
7


-          Faktor-faktor yang memengaruhi fotosintesis
Menjelaskan pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis
9


Mengidentifikasi unsur hara yang berperan dalam proses fotosintesis
10


Gerak Tumbuhan





Mengidentifikasi macam-macam gerak berdasarkan sumber rangsangannya
11


-          Fotonasti
Mengidentifikasi contoh dari gerak fotonasti
12


-          Tigmotropisme
Mengidentifikasi contoh dari gerak tigmotropisme
13


-          Tigmonasti
Mengidentifikasi contoh dari gerak tigmonasti

3

-          Hama Tumbuhan
Menyebutkan contoh hama yang menyerang tanaman beserta tanaman yang diserangnya
14

2
-          Penyakit Tumbuhan
Mengidentifikasi penyakit-penyakit pada tumbuhan beserta penyebabnya
15


Atom, Ion, dan Molekul




-          Teori Atom
Menyebutkan nama penemu teori atom beserta teori yang dikemukakannya
16 dan 17
5

-          Penulisan Notasi Atom
Menentukan jumlah proton, electron, dan neutron dari suatu atom/unsur
21

3
Menjelaskan pengertian atom, ion (anion dan kation), molekul unsur, dan molekul senyawa
19, 20,  22


Menentukan jumlah atom penyusun senyawa
18


Bahan Kimia dalam Rumah Tangga




-          Sabun dan Detergen
Mengidentifikasi sifat sabun yang menunjukkan kebasaannya
23


-           
Menjelaskan cara kerja sabun dan struktur molekul sabun

6

-          Bahan Pewangi/ pengharum
Mengidentifikasi cara penggunaan pengharum yang berwujud cair
24


-          Pestisida
Menyebutkan jenis-jenis pestisida dan menjelaskan kegunaannya
25

4
Zat Aditif dalam Makanan




-          Pewarna Alami
Menyebutkan contoh bahan alami yang dapat dijadikan sebagai pewarna
29
7

-          Pemanis
Mengidentifikasi contoh bahan pemanis sintetis
32


-          Penyedap Sintetis
Mengidentisikasi contoh bahan penyedap sintetis
27
8

-          Pengawet Sintetis
Menyebutkan contoh bahan pengawet sintetis
28


-          Antioksidan Sintetis
Menyebutkan contoh bahan yang digunakan sebagai antioksidan
31


-          Zat Aditif Berbahaya
Mengidentifikasi berbagai macam zat aditif sintetis yang sudah dilarang penggunaannya
30, 33


Zat Adiktif dan Psikotropika




-          Psikotropika
Menyebutkan contoh psikotropika dan efek yang ditimbulkan
38
10
5
-          Rokok
Mengidentifikasi zat-zat berbahaya dalam rokok
34, 39


Menyebutkan akibat yang ditimbulkan dari merokok
40


-          Minuman Keras
Mengidentifikasi zat yang terkandung dalam alkohol
35


Mengidentifikasi bahaya dari minuman beralkohol
36, 38


Jumat, 22 Mei 2015

SOAL LATIHAN PERSIAPAN ULANGAN SEMESTER 2

1.      Terbentuknya gas dan endapan, terjadi perubahan warna, dan bau merupakan cirri-ciri terjadinya perubahan …
2.      Bensin yang bercampur dengan minyak tanah dapat dipisahkan dengan cara …
3.      Campuran Iodine dengan garam beriodium dapat dipisahkan dengan cara …
4.      Gaya tarik antarpartikel yang sejenis disebut …
5.      Keadaan permukaan zat cair yang seakan-akan tegang sehingga serangga dapat berjalan di atas air disebut …
6.      Perbandingan antara massa benda dengan volume benda disebut …
7.      Sebuah benda memiliki massa 54 kg dan massa jenis 2,7 g/cm3, maka volume benda tersebut adalah ....
8.      Emas sebanyak 193 g dicampur dengan tembaga sebanyak 178 g. Jika massa jenis emas 19,3 g/cm3 dan massa jenis tembaga 8,9 g/cm3, maka massa jenis logam campuran adalah ...
9.      Sebatang alumunium dengan panjang 100 cm dipanaskan dari suhu 30oC sampai 50oC. Jika koefisien muai panjang alumunium adalah 0,000025/oC, maka panjang akhir besi adalah …
10.  Sebuah lempeng besi luas 4 m2 pada suhu 20oC. Jika besi itu memiliki koefisien muai panjang 12x10-6/oC, maka luas lempeng besi pada suhu 50oC adalah …
11.  Bagian termos air panas yang berfungsi untuk mencegah perpindahan panas secara radiasi adalah …
12.  Untuk menaikkan suhu air laut sebesar 2oC diperlukan kalor 7800 J. Jika kalor jenis air laut 3,9x103 J/kgCo, massa air laut tersebut adalah …
13.  Kalor yang diperlukan untuk mengubah 2 kg es bersuhu -20oC menjadi air bersuhu 50oC adalah sebanyak …
(ces = 2100 J/kgoCLes = 336.000 J/kg dan cair = 4200 J/kgCo)
14.  Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 15 m/s. Kecepatan tersebut jika diubah menjadi satuan km/jam menjadi …
15.  Besaran fisika yang hanya mamiliki nilai, tidak memperhatikan arah disebut besaran …
16.  Penambahan kecepatan disebut …
17.  Sebuah mobil awalnya bergerak lurus beraturan dengan kecepatan 4 m/s selama 10 s. kemudian mobil tersebut direm hingga berhenti dengan perlambatan 2m/s2 dalam waktu 2 s. Jarak yang ditempuh mobil selama bergerak hingga berhenti adalah …
18.  Kumpulan dari beberapa populasi yang hidup bersama di suatu daerah disebut …
19.  Hewan butuh air untuk minum. Pernyataan tersebut menunjukkan adanya ketergantungan dari komponen … terhadap komponen …


20.  Perhatikan jaring-jaring makanan berikut!


Pada jaring-jaring makanan di atas terdapat … rantai makanan.
21.  Agar keadaan ekosistem tetap seimbang (perbandingan jumlah produsen dan konsumen membentuk bangun piramida) maka ekosistem harus memiliki … dan …
22.  Burung maleo, babi rusa, dan anoa adalah spesies endemic dari pulau  …
23.  Pelestarian makhluk hidup yang dilakukan di habitat asli disebut pelestarian secara …
24.  Usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian disebut …
25.  Taman laut yang berada di propinsi Sulawesi Utara adalah …

Senin, 09 Maret 2015

KALOR

Kalor adalah energi yang dapat berpindah (ditransfer) dan menyebabkan perubahan suhu.
Karena termasuk energi, maka kalor tidak dapat dilihat tetapi keberadaan kalor dapat dirasakan dan akibat yang ditimbulkan oleh adanya kalor dapat dirasakan atau dilihat.
Akibat adanya kalor:

  • Terjadinya perubahan suhu
  • Terjadinya perubahan wujud
  • Terjadinya pemuaian
Satuan dari kalor adalah kalori (kal).
Karena kalor termasuk energi, maka satuan kalor dapat menggunakan satuan energi yaitu joule (melalui penyetaraan).
Bilangan yang menyatakan kesetaraan antara satuan kalor dengan satuan energi disebut tara kalor mekanik.
1 kal = 4.2 J
1 J = 0.24 kal

Pengaruh Kalor terhadap Suhu Benda
Kalor dapat mengubah suhu benda (menaikkan suhu benda).
Kenaikan suhu dipengaruhi oleh:
- jumlah kalor
- jumlah zat (massa zat)
- jenis zat (kaor jenis zat)
secara matematis:

T = Q/m.c
Q = m.c.T

Keterangan:
Q = jumlah kalor (kal atau J)
m = massa zat (kg)
c = kalor jenis zat (kal/kg.oC atau J/kg.oC)

Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk menaikkan suhunya sebesar 1 oC atau 1K. Sedangkan kemampuan zat menyerap kalor untuk menaikkan suhunya sebesar 1 oC atau 1K disebut kapasitas kalor.

Jika dua zat yang berbeda suhu dicampurkan, maka akan terjadi kesetimbangan suhu karena zat yang bersuhu tinggi akan melepas kalor dan kalor yang dilepas tersebut diterima oleh zat yang bersuhu lebih rendah.

Cara Menentukan Suhu Campuran
Asas Black menyatakan jumlah kalor yang dilepas oleh suatu zat sama dengan jumlah kalor yang diterima.
Secara matematis,

Q terima          = Q lepas

m1.c1.∆T        = m2.c2.∆T
m1.c1.(Tc-T1) = m1.c1.(T2-Tc)

Keterangan:
Qterima : jumlah kaor yang diterima oleh benda bersuhu rendah
m1        : massa zat bersuhu rendah
c1          : kalor jenis benda bersuhu rendah
T1         : suhu awal benda bersuhu rendah 
Qlepas   : jumlah kalor yang dilepas oleh benda bersuhu tinggi
m2       : massa zat bersuhu tinggi
c2          : kalor jenis benda bersuhu tinggi
T1         : suhu awal benda bersuhu rendah 
Tc         : suhu akhir campuran

Pengaruh Kalor terhadap Wujud Zat
Kalor dapat mengubah wujud zat. Contoh perubahan wujud zat akibat kalor:
  • Mencair/melebur (perubahan wujud zat dari padat menjadi cair karena zat menerima kalor)
Suhu pada saat suatu zat mulai melebur disebut titik lebur, sedangkan kalor yang digunakan zat untuk melebur disebut kalor lebur.

  • Membeku (perubahan wujud zat dari cair menjadi padat karena zat melepas kalor)
Suhu pada saat suatu zat mulai membeku disebut titik beku.
Besarnya titik beku suatu zat sama dengan titik leburnya.
  • Menguap (perubahan wujud zat dari cair menjadi gas karena zat menerima kalor)
Suhu pada saat suatu zat mulai menguap disebut titik uap, sedangkan kalor yang digunakan zat untuk menguap disebut kalor uap. 
Cara mempercepat penguapan:
- pemanasan
- memperluas permukaan zat cair
- memperkecil tekanan udara di atas permukaan zat cair
- meniupkan udara ke atas permukaan zat cair
Untuk mempercepat penguapan dapat dilakukan dengan cara pemanasan hingga zat cair mencapai titik didih.
Tinggi titik didih zat cair bergantung pada:
- jenis zat
- tekanan udara di atas permukaan zat cair.
Contoh: titik didih air di daerah pantai lebih besar dari pada di pegunungan karena tekanan udara di daerah pantai lebih besar daripada di pegunungan.  Titik didih air di daerah pantai dapat mencapai 100 oC tetapi dipegunungan titik didih air bisa kurang dari 100 oC

  • Mengembun (perubahan wujud zat dari gas menjadi cair karena zat melepas kalor)
 Suhu pada saat suatu zat mulai membeku disebut titik beku. Besar titik embun suatu zat sama dengan titik uapnya.

Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud zat bukan untuk menaikkan suhu disebut kalor laten. 

Kalor laten (kalor tersembunyi) adalah kalor yang digunakan untuk mengubah wujud zat bukan menaikkan suhu.

Pada saat berubah wujud, suhu zat tetap (tidak berubah) sehingga jumlah kalor yang dibutuhkan zat untuk mengubah wujud dapat ditentukan dengan persamaan:

Q = m.L



Contoh kalor laten:
  • kalor lebur
  • kalor uap
Perpindahan Kalor
Macam-macam perpindahan kalor:

  • Konduksi
Yaitu perpindahan kalor melalui zat perantara tanpa disertai perpindahan partikel zatnya. Konduksi terjadi pada zat padat karena partikel zat padat tidak dapat berpindah secara bebas. Pada zat padat, kalor berpindah melalui getaran/tumbukan antar partikel zat padat.
Contoh konduksi:
- Ketika mencelupkan sebagian ujung sendok ke dalam air panas, bagian ujung sendok yang tidak tercelup dalam air panas ikut menjadi panas.
- Jika salah satu ujung logam dipanasi, maka ujung yang lain akan ikut panas.
Benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik disebut konduktor, sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik disebut isolator.
  • Konveksi
Yaitu perpindahan kalor melalui zat perantara yang diikuti perpindahan partikel zat. Konveksi terjadi pada zat cair dan zat gas karena gaya tarik antar partikel zat cair dan zat gas sangat kecil sehingga partikel-partikelnya dapat berpindah.
Contoh peristiwa konveksi dalam hidup sehari-hari:
- saat memanaskan air, semua bagian air bisa menjadi panas
- uap dari air yang mendidih terasa panas
- asap pembakaran terasa panas
  • Radiasi/pancaran
Yaitu perpindahan kalor tanpa zat perantara.
Contoh peristiwa radiasi:
-panas matahari dapat sampai ke bumi meskipun melalui ruang hampa.

Contoh alat rumah tangga yang dibuat berdasarkan pencegahan perpindahan kalor adalah termos air panas.
Fungsi bagian-bagian termos air panas:
  • sumbat gabus yang bersifat isolator untuk menghambat perpindahan kalor secara konveksi dan konduksi
  • dinding luar terbuat dari bahan plastik (isolator) untuk mencegah perpindahan kalor secara konduksi
  • ruang hampa untuk mencegah perpindahan kalor secara konveksi
  • lapisan perak pada dinding dalam untuk mencegah perpindahan kalor secara radiasi. 

SOAL LATIHAN
Soal Konsep

  1. Satuan dari kalor adalah ...
  2. Kalor termasuk energi sehingga satuan kalor bisa menggunakan satuan energi yaitu joule. Bilangan yang menyatakan kesetaraan antara satuan kalor dengan satuan energi disebut ...
  3. Banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk menaikkan suhunya sebesar 1 oC atau 1K disebut ...
  4. Kemampuan suatu zat menyerap kalor untuk menaikkan suhunya sebesar 1 oC atau 1K disebut ...
  5. Ketika dua zat dengan suhu berbeda dicampur, maka akan terjadi kesetimbangan suhu karena zat yang bersuhu lebih tinggi akan .... kalor, dan zat yang bersuhu lebih rendah akan ... kalor.
  6. Kita akan mengetahui adanya kalor jika terjadi perubahan/kenaikan suhu pada suatu zat, tetapi pada saat terjadi perubahan wujud zat tidak terjadi perubahan suhu sehingga kita tidak tahu bahwa sebenarnya ada kalor. Kalor yang digunakan zat untuk mengubah wujud bukan untuk menaikkan suhu disebut ...
  7. Suhu pada saat suatu zat mulai mencair/melebur disebut ...
  8. Pada tekanan 1 atm, air akan mulai menguap pada suhu 100oC dan uap airnya akan mulai mengembun pada suhu 100oC. Dengan demikian, besarnya titik uap suatu zat sama dengan titik ...
  9. Memasak air di pegunungan akan lebih cepat mendidih dari pada memasak air di daerah pantai karena tekanan udara di pegunungan ... daripada di pantai.
  10. Tinggi titik didih air berbeda dengan titik didih alkohol, hal tersebut menunjukkan bahwa tinggi titik didih bergantung pada ...
  11. Perpindahan kalor melalui zat perantara dan diikuti dengan perpindahan partikel zat perantaranya merupakan perpindahan kalor secara ...
  12. Saat kulit kita terkena asap pembakaran atau uap air, kulit kita merasakan panas. Hal tersebut menunjukkan adanya perpindahan kalor secara ...
  13. Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa zat perantara, sehingga radiasi sering disebut juga ...
  14. Saat salah satu ujung logam dipanaskan, ujung yang satunya ikut menjadi panas. hal tersebut menunjukkan adanya perpindahan kalor secara ...
  15. Pada pembuatan termos air panas ada bagian yang dihampakan (ruang vacum) yang bertujuan untuk menghindari terjadinya perpindahan kalor secara ...

Soal Hitungan
  1. Alkohol sebanyak 200g dengan suhu awal 20oC diberi kalor sebanyak 7200 J.  Jika kalor jenis alkohol 2400 J/kgoC, berapakah suhu akhir alkohol?
  2. Kalor sebanyak 210 J diberikan kepada sebatang logam yang memiliki massa 0,1 kg sehingga suhunya naik 5oC. Tentukan kalor jenis logam tersebut!
  3. Untuk menaikkan suhu suatu benda dari 5oC menjadi 55oC diperlukan kalor sebanyak 75kJ. Berapa besar kapasitas kalor benda itu?
  4. Tentukan jumlah kalor yang diperlukan oleh sebatang besi berbentuk kubus dengan ukuran 10 cm x 10 cm x 10 cm dengan massa jenis besi 7.9 g/cm3 untuk menaikkan suhunya dari 20oC menjadi 120oC! Diketahui kalor jenis besi 460 J/kg.oC.
  5. Jika untuk menguapkan 10 gram zat cair pada titik didihnya  diperlukan energi/kalor sebanyak 9 kJ, maka berapakah kalor uap zat cair tersebut?
  6. Untuk mendapatkan air hangat bersuhu 40oC, Anton mencampurkan 150 kg air panas bersuhu 90oC dengan air dingin bersuhu 10oC. Hitung massa air dingin yang dicampurkan!
  7. Air sebanyak 2000 ml dengan suhu 0oC dicampur dengan 500 ml air bersuhu 60oC. Jika massa jenis air 1000 kg/m3 dan kalor jenis air 4200 J/kg.oC, berapakah suhu campuran air tersebut!
  8. Tentukan banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 kg air bersuhu 80oC menjadi uap air bersuhu 110oC. Kalor jenis air 4200 J/kgoC, kalor uap 2270 kJ/kg, dan kaor jenis uap 2400 J/kgoC!

    Rabu, 04 Februari 2015

    SOAL LATIHAN BAB PEMUAIAN



    1. Sebatang baja yang panjangnya 100 cm bertambah panjang 0,11 cm apabila suhunya bertambah 90oC, berapa koefisien muai panjang baja?
    2.  Sepotong kawat listrik yang panjangnya 30 m bertambah panjang 2,1 cm. Bila suhunya bertambah 35oC, berapa koefisien muai panjang kawat tersebut
    3.  Sebuah pita pengukur baja mempunyai pangjang 20 m pada suhu 12oC. Jika panjangnya pada suhu 22oC adalah 20,0022 m, maka berapakah koefisien muai panjang pita tersebut?
    4.  Sebuah batang logam panjangnya 6 m dipanasi dari suhu 20oC sampai 70oC. Koefisien muai panjang batang tersebut 12x10-6/oC. Berapakah pertambahan panjang batang tersebut?
    5.  Panjang sebatang logam pada suhu 0oC adalah 50 cm. Bila koefisien muai panjang adalah       12x10-6/oC. Maka berapakah panjang batang itu pada suhu 100oC?
    6.  Panjang sebatang besi pada suhu 0oC adalah 50 cm. Jika panjang besi tersebut pada suhu 50oC adalah 50,03 cm, maka berapakah koefisien muai panjang besi?
    7.  Panjang sebatang almunium pada suhu 0oC adalah 1 m.jika koefisien muai panjang almunium 0,000024/oC, maka berapakah panjang batang itu pada suhu 100oC?
    8.  Sebatang logam yang panjangnya 100 cm dipanasi dari suhu 0oC sampai 100oC. Jika koefisien muai panjan logam itu 0,000012/oC, maka berapakah pertambahan panjang batang itu?
    9.  Sepotong kawat tembaga bertambah panjang 0,19 bila suhunya naik 10oC. Jika koefisien muai panjang tembaga 0,000019/oC, maka berapakah panjang kawat tersebut?
    10.  Panjang sebatang kuningan jika dipanasi dari suhu 20oC sampai 120oC adalah 150,27 cm. Jika koefisien muai panjang kuningan 0,000018/oC, maka berapakah panjang batang tersebut pada suhu 20oC?






    Senin, 12 Januari 2015

    Sifat Zat dan Massa Jenis


    A. Sifat Zat
    1. Zat Padat
    Sifat zat padat:
    - Bentuk dan volume tetap
    - Jarak antar partikel penyusunnya sangat rapat
    - Gaya tarik antar partikel penyusunnya (kohesi) sangat kuat sehingga partikel-partikelnya tidak dapat bergerak bebas

    2. Zat Gas
    - Bentuk dan volume selalu berubah
    - Dapat memenuhi ruangan
    - Jarak antar patikel penyusunnya sangat renggang
    - Gaya tarik antar partikel hampir tidak ada sehingga partikel penyusunnya dapat bergerak bebas

    3. Zat Cair
    - Bentuk dapat berubah sesuai dengan wadah/tempatnya
    - volume tetap
    - Jarak antar partikel lebih renggang dari zat padat tetapi lebih rapat dari zat gas
    - Gaya tarik antar partikel lebih lemah dari gaya tarik antar partikel zat padat
    - Dapat meresap melalui celah-celah kecil/pipa kapiler (kapilaritas)

    B. Perubahan Wujud Zat

    C. Kohesi dan Adhesi
    Setiap zat (baik berwujud padat, cair, maupun gas) tersusun atas pertikel-partikel yang saling tarik menarik.
    Kohesi adalah gaya tarik menarik atar partikel yang sejenis.
    Adhesi adalah gaya tarik menarik antar partikel yang berbeda jenis.
    Contoh:
    Dari gambar di atas, gaya tarik antar partikel yang terjadi adalah:
    kohesi antar partikel air,
    kohesi antar partikel minyak,
    kohesi antar partikel gelas.
    adhesi antara partikel air dengan partikel gelas, partikel air dengan partikel minyak, dan partikel minyak dengan partikel gelas.

    Akibat Adanya Kohesi dan Adhesi
    1. Terjadinya Meniskus
    Bentuk permukaan zat cair dalam wadah yang berdiameter luas akan selalu datar, tetapi hal tersebut tidak berlaku jika zat cair dimasukkan ke dalam sebuah tempat/pipa yang berdiameter kecil.

     

    Bentuk permukaan zat cair dalam pipa kapiler (pipa dengan diameter kecil) akan melengkung.
    Meniskus adalah melengkungnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler atau tempat dengan diameter kecil.
    Macam-macam meniskus:
    - Meniskus Cekung
    - Meniskus Cembung

    a. Meniskus Cekung
    Terjadi karena adhesi lebih besar dari kohesi, sehingga zat cair tertarik ke arah wadah dan terbentuklah meniskus cekung.
    Contoh: air dalam pipa kapiler, air dalam pipa kapiler yang diolesi minyak goreng.
    b. Meniskus Cembung
    Terjadi karena kohesi lebih besar dari adhesi sehingga tepi permukaan zat cair menjauhi wadah.
    Contoh: raksa dalam pipa kapiler

    2. Terjadinya Tegangan Permukaan
    Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.
    Tegangan permukaan terjadi karena adanya kohesi dari partikel zat cair. 
    Akibat adanya tegangan permukaan: 
    - serangga dapat berjalan di permukaan air
    - jarum dapat mengapung di permukaan air

    D. Massa Jenis
    Massa jenis adalah perbandingan antara massa dengan volume zat.
    Massa jenis suatu zat hanya bergantung pada jenis zatnya, tidak bergantung pada jumlah massa atau volume.
    Secara matematis,
     massa jenis =  massa/volume